Si Gagah Pulsar 200 NS

Di tengah hingar bingar di dunia perdukunan per-bloger-an tentang peluncuran Kawasaki-Bajaj Pulsar 200NS di PRJ beberapa waktu lalu saya hanya bisa “ngeces” membayangkan bagaimana wujud asli dari P200NS itu. Hingga akhirnya pada hari Minggu ini saya ada waktu luang untuk jalan2 ke PRJ (Kebetulan beberapa hari ini saya ada tugas di Jakarta). Horray….
Setelah nyampe di PRJ celingak celinguk cari booth Kawasaki yg memang menjadi tujuan utama saya. Setelah ketemu booth dan masuk, lho mana ini P200NS nya kok ndak ada? yang ada cuma deretan motor dari “Geng Ijo”. Akhirnya saya keluar lagi dari booth dan …….. eng ing enggg…. saya menemukan booth-nya di balik booth Kawasaki yg tadi.
Ternyata booth untuk display P200NS terpisah dengan Geng Ijo, ndak tau kenapa, mungkin sebagai “anak tiri” dia diasingkan dulu hehehe guyon..
Sekian detik saya pandangi motor yang selama ini saya impi2kan.. 😀 dream come true.. (halah lebay) Memang bener2 gagah.. segagah di foto-nya hehehehe. Ada 2 Unit yang dipajang, yang warna Kuning dan Hitam. Jika saya amati meskipun dua-duanya Nggantheng, ternyata lebih manis yang warna kuning (Ini menurut saya lo..). Karena warna kuning kontras dengan warna delta box dan cover accu sehingga terkesan lebih manis.

Bumble bee
Setelah jeprat jepret dengan kamera HP jadul, saya minta izin sama mbak salesgirl yang manis buat njajal duduk di atas jok-nya. Si Mbak nya bilang “Silakan mas naik aja” Yo wes tanpa pikir panjang langsung “mak clingkrik”.. nangkring..
Wow… kesan pertama duduk di joknya adalah tangki yang terlihat besar layaknya moge (IMHO) dengan tutup tangki model sport yang sedikit berbeda dengan pulsar generasi sebelumnya dan tampilan speedometer yang tertata apik. Jok yang saya rasakan lebih lebar dari jok Kebo Ireng (Pulsar 200) saya. Dan tentu saja “dingklik” detected. 😀 Saya dengan tinggi 170cm harus “jinjit” dengan hanya jari2 kaki saja yang bisa menapak ke lantai, kurang lebih seat height-nya sama dengan Kebo Ireng. Ergonomi riding tidak terlalu menunduk meskipun memakai setang jepit karena setang jepitnya sendiri lumayan tinggi, saya rasa bahu tidak cepat pegal dan cocok lah untuk sport touring.

"Dingklik" detected..

“Dingklik” detected..

No "jagang" no "slebor"

No “jagang” no “slebor”

Las-lasan pada rangka terlihat cukup rapi (konon katanya ini berkat pengawasan ketat dari Kawasaki). Dari semua kelebihan itu yang masih “ngganjel” menurut saya adalah klaksonnya cuma 1 😦 sehingga tidak terdengar lagi klakson stereo ciri khas pulsar. Memang benar tidak ada spakbor belakang “ala Ducati” dan juga tidak ada standart tengah. Semoga aja waktu penjualan sebenarnya ke konsumen nanti part2 ini diikutsertakan.

Cover radiatornya keren ya.. tapi klaksonnya yang sebelah mana...? :(

Cover radiatornya keren ya.. tapi klaksonnya yang sebelah mana…? 😦

Sebenarnya kurang puas njajal motor ini karena tidak ada kunci yang nancep sehingga ndak bisa mendengarkan deru mesin dari P200NS. Ndak papa wes, setidaknya sudah ndak ngimpi2 lagi buat lihat sosok P200NS ini hehehehe Semoga saja Gusti Ingkang Maha Kuwasa memberi rezeki lebih dan bisa mboyong Motor Gagah ini.. Aamiin.. Minta doa para sedulur semua yaa.. 😀

Kata si Mbaknya SPG motor ini bisa bisa ditebus dengan mahar Rp 22,9 jt OTR Jakarta, tapi ya gitu harus indent dulu 😀

item4  yellow  item_me  Blackmamba2  item

    • °revolusi otomotif°
    • June 17th, 2013

    Harus ada di garasi rumah ini..tp payah kawasaki meng anak tirikan, klo gak suka tinggal bilang aja balikin ke induk’y yaitu bajaj ato bai _ nnt kita kita protes dgn cara halus dgn cara buang nama kawasaki di body motor, itu balasan menganak tirikan si ganteng

    • jahe
    • June 17th, 2013

    isih apik P220 😀

  1. No trackbacks yet.

Leave a reply to °revolusi otomotif° Cancel reply